Senin, 15 September 2014

Tafsir Maqâmâ Mahmûdâ 2

Pada artikel pertama telah kami sebutkan hikmah dari shalat tahajjud. Yakni, mendapatkan kedudukan atau tempat yang terpuji. Pernyataan ini didasarkan pada QS al-Isrâ': 79 yang berbunyi demikian:

وَمِنَ ٱلْلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً - الإسرﺃ: 79

Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (maqâmâ mahmûdâ). [QS al-Isrâ': 79]

"Tempat yang terpuji (maqâmâ mahmûdâ)" berarti syafa'at (pertolongan)[1] menurut Imâm Ahmad ibn Hanbal dan Imâm Tirmîdzî dalam hadis yang diriwayatkan oleh keduanya. Sedangkan Imâm al-Nasâ'î memiliki penafsiran lain, bahwa "Tempat yang terpuji (maqâmâ mahmûdâ)" adalah kedudukan yang khusus didapatkan oleh Nabi SAW ketika manusia dikumpulkan kelak. Selengkapnya hadis yang beliau riwayatkan berbunyi demikian:

11230 - أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، سَمِعَهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ صِلَةَ بْنَ زُفَرَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ حُذَيْفَةَ، يَقُولُ: " يُجْمَعُ النَّاسُ فِي صَعِيدٍ وَلَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ، فَأَوَّلُ مَدْعُوٍّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَيَقُولُ: «لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، وَالْمَهْدِيُّ مَنْ هَدَيْتَ، وَعَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ، وَبِكَ وَإِلَيْكَ، وَلَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ» فَهَذَا قَوْلُهُ: {عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا} [الإسراء: 79] - السنن الكبرى للنسائي (10/ 153)

Ismâ'îl ibn Mas'ûd mengabarkan kepada kami, dia berkata: Khâlid berbicara kepada kami, Syu'bah berbicara kepada kami, dari Ibn Ishâq, dia (Ibn Ishâq) mendengarnya (Syu'bah) berkata: aku mendengar Shilla ibn Zufar berkata: aku mendengar Hudzaifah berkata:

"Manusia dikumpulkan pada sebuah tanah lapang dalam keadaan tidak berbicara. Kemudian yang pertama kali dipanggil adalah Muhammad SAW, maka beliau bersabda:  Aku memenuhi seruan-Mu dan berbahagialah Engkau, segala kebaikan berada di kedua tangan-Mu, tidak ada kejelekan yang tertuju kepada-Mu, orang yang mendapat petunjuk adalah yang Engkau tunjuki. Hamba-Mu dan anak hamba-Mu, dengan-Mu dan kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tempat menyelamatkan diri (dari adzab-Mu) kecuali hanya kepada-Mu, Maha Suci Engkau lagi Maha Tinggi."

Inilah makna firman-Nya: "mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (maqâmâ mahmûdâ). [QS al-Isrâ': 79]" [HR al-Nasâ'î]

WalLâhu A'lam bi al-Shawwâb

Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah al-Qur'ân


[1] Atau tempat dan kedudukan yang paling banyak syafa'atnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar