Tidak ada dalil yang secara wâdhih (jelas) menyatakan haramnya
jual beli produk selain emas dan perak secara online (barang tertunda). Karenanya, maka kembali pada sebuah kaidah bahwa “Hukum
asal setiap sesuatu itu mubah, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Sedangkan
barang-barang ribawi selain emas dan perak, seperti: gandum, jewawut, kurma dan
garam[1] juga
boleh diperjualbelikan tidak “yadan bi yadin” (يَدًا بِيَدٍ)[2]
jika ditukarkan dengan barang yang tidak sejenis. Sebagaimana RasûlulLâh SAW
membeli gandum dengan berhutang dan menjadikan baju besi beliau sebagai agunan.
2252 - عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرَى مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا إِلَى أَجَلٍ مَعْلُومٍ،
وَارْتَهَنَ مِنْهُ دِرْعًا مِنْ حَدِيدٍ» - صحيح البخاري (3/ 86)
Dari Aisyah RA: “Sesungguhnya Nabi SAW membeli makanan dari seorang
yahudi dengan diakhirkan pembayarannya, dan beliau menggadaikan (mengagunkan)
baju besi untuk itu” [HR Bukhârî No. 2252][3]
Pendapat
inilah yang kami ambil untuk saat ini. Jika dikemudian hari ada
informasi-informasi baru yang signifikan, dapat dipercaya dan berpengaruh pada
perubahan pendapat ini, InsyaAllah akan kami sampaikan dalam tulisan
berikutnya.
WalLâhu A‘lam bi al-Shawwâb
Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah
al-Qur’ân
[1]
Sebagaimana disebutkan dalam
Hadis dari Abu Sa‘îd al-Khudrî yang telah kami postingkan dalam artikel
berjudul Jual Beli Emas dan Perak Online.
[2]
Lihat artikel dengan judul ArtiYadan bi Yadin dalam Hadis Riba
[3]
Dalam redaksi lain dikatakan
membeli 3 shâ‘ jewawut dengan menggadaikan/ mengagunkan baju besi, Lihat hadis:
2916 - عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: «تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَدِرْعُهُ مَرْهُونَةٌ عِنْدَ يَهُودِيٍّ، بِثَلاَثِينَ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ»
- صحيح البخاري (4/ 41), كتاب الجهاد و السير, باب ما قيل في درع النبي صلي الله عليه
و سلم و القميص في الحرب