Jumat, 24 Oktober 2014

Arti Yadan bi Yadin dalam Hadis-hadis Riba

Dalam hadis-hadis mengenai riba fadhl, sering sekali ditemukan lafal “yadan bi yadin” (يَدًا بِيَدٍ) yang secara harfiyah bermakna “tangan dengan tangan”. 

Sebagai contohnya bisa dilihat pada hadis di bawah ini:

عن أبي سعيد الخدري - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: ((الذهب بالذهب، والفضة بالفضة، والبر بالبر، والشعير بالشعير، والتمر بالتمر، والملح بالملح، مثلاً بمثل، يداً بيد، فمن زاد أو استزاد فقد أربى، الآخذ  والمعطي فيه سواء)) مسلم، كتاب المساقاة والمزارعة، باب الربا، برقم 1584 - الربا (ص: 18)

Dari Abi Sa‘îd al-Khudrî RA berkata: RasûlulLâh SAW bersabda: “emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal dengan semisal, tangan dengan tangan. Maka barang siapa yang menambah atau minta tambahan sungguh telah melakukan riba, baik yang mengambil maupun yang memberi sama.” [HR Muslim 1584, kitâb al-Musâqah wa al-Muzâra‘ah, Bâb al-Ribâ][1]

Lafal “yadan bi yadin” (يَدًا بِيَدٍ) dalam hadis-hadis tentang riba sering sekali diterjemahkan “secara tunai”. Namun agaknya penerjemahan itu kurang tepat karena ada penekanan makna yang hilang. Ibn Hajar al-‘Asqalânî dalam kitabnya Fath al-Bârî mengartikan “yadan bi yadin” (يَدًا بِيَدٍ) sebagai berikut:

مُقَابَضَةً فِي الْمَجْلِسِ وَقِيلَ مَعْنَاهُ خُذْ وَأَعْطِ - فتح الباري لابن حجر (4/ 378)

Saling meletakkan tangannya[2] di dalam majlis dan dikatakan artinya ambilah dan berikanlah.

Pemaknaan ini juga dikuatkan dengan syarh (penjelasan) beliau terhadap hadis dari Mâlik ibn Aus : 

فَقَالَ: وَاللَّهِ لاَ تُفَارِقُهُ حَتَّى تَأْخُذَ مِنْهُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ، وَالبُرُّ بِالْبُرِّ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ، وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ، وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ» - فتح الباري لابن حجر (4/ 378)[3]

Maka dia (Umar ibn al-Khathab) berkata: Demi Allah SWT janganlah engkau berpisah dengannya sampai engkau mengambil barang darinya, RasûlulLâh SAW bersabda: “Emas dengan emas riba kecuali demikian dan demikian, jewawut dengan jewawut riba kecuali demikian dan demikian, gandum dengan gandum riba kecuali demikian dan demikian, kurma dengan kurma riba kecuali demikian dan demikian

Ibn Hajar memaknai kata “demikian dan demikian” (هَاءَ وَهَاءَ) sebagai berikut:

وَاسْتُدِلَّ بِهِ عَلَى اشْتِرَاطِ التَّقَابُضِ فِي الصَّرْفِ فِي الْمَجْلِسِ وَهُوَ قَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ وَالشَّافِعِيِّ - فتح الباري لابن حجر (4/ 378)

Lafal (demikian dan demikian) itu menunjukkan dipersyaratkannya saling mengambil di dalam majlis, dan inilah pendapat Abu Hanifah dan Syafi‘î.
Pendapat ibn Hajar dikuatkan oleh Mushtafa al-Bighâ ketika memberikan ta‘lîq hadis di bawah ini:

2060 - قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ كَانَ يَدًا بِيَدٍ فَلاَ بَأْسَ، وَإِنْ كَانَ نَسَاءً فَلاَ يَصْلُحُ» - صحيح البخاري (3/ 55)

RasûlulLâh SAW bersabda: “Kalau tangan dengan tangan” tidak apa-apa, tetapi jika nasâ’ (riba nasî’ah) maka tidak baik (dilarang)” [HR Bukhârî 2060, Kitâb al-Buyû‘, Bâb al-Tijârah fî al-Burr]

Mushtafa al-Bighâ mengartikan lafal yadan bi yadin” (يَدًا بِيَدٍ) sebagai berikut:

(يدا بيد) يقبض كل من المتعاقدين البدل من الآخر في المجلس - صحيح البخاري (3/ 55)

Yadan bi yadin (يَدًا بِيَدٍ) adalah dua orang yang berakad itu saling mengambil barang satu dengan yang lainnya dalam satu majlis.

WalLâhu A‘lam bi al-Shawwâb

Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah al-Qur’ân


[1] DR. Sa‘îd ibn ‘Alî ibn Wahf al-Qahthânî, al-Ribâ; Adhrâruhu wa Âtsâruhu fî dhai al-Kitâb wa al-Sunnah (Riyadh: Mathba‘ah Safîr) h. 19
[2] Lih. Kamus Al-Munawwir
[3] Fath al-Bârî adalah kitab yang menjelaskan hadis-hadis dalam kitab Shahih Bukhârî. Maka bisa dipastikan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhârî

Tidak ada komentar:

Posting Komentar