كتاب البيوع -
بَابُ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا
أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [آل عمران:
130]
2083 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَيَأْتِيَنَّ
عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، لاَ يُبَالِي المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ، أَمِنْ حَلاَلٍ
أَمْ مِنْ حَرَامٍ» - صحيح البخاري (3/ 59)
Kitab Jual Beli – Bab
firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba[1]
dengan berlipat ganda ...” [QS Ali Imran: 130]
Dari Abu Hurairah, dari
Nabi SAW, bersabda: “Sungguh akan datang sebuah zaman kepada manusia, orang
tidak lagi memperhatikan dengan cara apa dia mendapatkan harta, apakah dari
yang halal atau yang haram” [HR Bukhârî No. 2083, Juz III, h. 59]
.. = - = ..
كتاب البيوع -
بَابُ آكِلِ الرِّبَا وَشَاهِدِهِ وَكَاتِبِهِ وَقَوْلِهِ تَعَالَى: {الَّذِينَ يَأْكُلُونَ
الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ
مِنَ المَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا: إِنَّمَا البَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا، وَأَحَلَّ
اللَّهُ البَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا، فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى
فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ
هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [البقرة: 275]
2085 - عَنْ سَمُرَةَ
بْنِ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، فَأَخْرَجَانِي إِلَى
أَرْضٍ مُقَدَّسَةٍ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ
رَجُلٌ قَائِمٌ وَعَلَى وَسَطِ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ، فَأَقْبَلَ
الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ، فَإِذَا أَرَادَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ
بِحَجَرٍ فِي فِيهِ، فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى
فِي فِيهِ بِحَجَرٍ، فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ، فَقُلْتُ مَا هَذَا؟ فَقَالَ: الَّذِي
رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُ الرِّبَا " - صحيح البخاري (3/ 59)
Kitab Jual Beli – Bab
pemakan riba, saksi dan penulisnya, serta tentang firman Allah SWT: “Orang-orang
yang makan (mengambil) riba[2] …”
[QS Al-Baqarah: 275]
Dari Samurah ibn Jundub RA,
berkata: Nabi SAW bersabda: “Pada suatu malam, aku melihat dua orang laki-laki
mendatangiku, kemudian keduanya membawaku ke tanah muqaddas (Yerussalem,
Palestina). Kami berangkat sampai pada sebuah sungai darah yang didalamnya
adalah seorang laki-laki yang berdiri. Di tengah-tengah sungai ada laki-laki
yang dikedua tangannya membawa batu. Kemudian laki-laki itu menghadap orang
yang ada didalam sungai. Ketika orang yang ada dalam sungai itu ingin keluar,
laki-laki itu melemparnya dengan batu sehingga dia kembali pada tempat
sebelumnya. Begitulah setiap dia ingin keluar dari sungai, laki-laki itu
melemparinya dengan batu sehingga ia kembali ke tempat sebelumnya. Maka aku
(Muhammad SAW) bersabda: ‘Apa ini?’ (Malaikat) menjawab: ‘orang yang engkau
lihat disungai adalah pemakan riba’” [HR Bukhâri No. 2085, Juz III, h. 59]
.. = - = ..
[1] Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi'ah. Menurut
sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Lih. Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemah
(Semarang: CV. Toha Putra, 1989)
[2] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah
ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl
ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak
jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran
emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam
ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam
masyarakat Arab zaman jahiliyah. Lih. Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemah
(Semarang: CV. Toha Putra, 1989)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar