Senin, 20 Oktober 2014

HR Bukhari tentang Riba 1

كتاب البيوع - بَابُ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [آل عمران: 130]

2083 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، لاَ يُبَالِي المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ» - صحيح البخاري (3/ 59)

Kitab Jual Beli – Bab firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba[1] dengan berlipat ganda ...” [QS Ali Imran: 130]

Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, bersabda: “Sungguh akan datang sebuah zaman kepada manusia, orang tidak lagi memperhatikan dengan cara apa dia mendapatkan harta, apakah dari yang halal atau yang haram” [HR Bukhârî No. 2083, Juz III, h. 59]

.. = - = ..

كتاب البيوع - بَابُ آكِلِ الرِّبَا وَشَاهِدِهِ وَكَاتِبِهِ وَقَوْلِهِ تَعَالَى: {الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ المَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا: إِنَّمَا البَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا، وَأَحَلَّ اللَّهُ البَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا، فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ} [البقرة: 275]
2085 - عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، فَأَخْرَجَانِي إِلَى أَرْضٍ مُقَدَّسَةٍ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ وَعَلَى وَسَطِ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ، فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ، فَإِذَا أَرَادَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيهِ، فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ، فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ، فَقُلْتُ مَا هَذَا؟ فَقَالَ: الَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُ الرِّبَا " - صحيح البخاري (3/ 59)

Kitab Jual Beli – Bab pemakan riba, saksi dan penulisnya, serta tentang firman Allah SWT: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba[2] …” [QS Al-Baqarah: 275]

Dari Samurah ibn Jundub RA, berkata: Nabi SAW bersabda: “Pada suatu malam, aku melihat dua orang laki-laki mendatangiku, kemudian keduanya membawaku ke tanah muqaddas (Yerussalem, Palestina). Kami berangkat sampai pada sebuah sungai darah yang didalamnya adalah seorang laki-laki yang berdiri. Di tengah-tengah sungai ada laki-laki yang dikedua tangannya membawa batu. Kemudian laki-laki itu menghadap orang yang ada didalam sungai. Ketika orang yang ada dalam sungai itu ingin keluar, laki-laki itu melemparnya dengan batu sehingga dia kembali pada tempat sebelumnya. Begitulah setiap dia ingin keluar dari sungai, laki-laki itu melemparinya dengan batu sehingga ia kembali ke tempat sebelumnya. Maka aku (Muhammad SAW) bersabda: ‘Apa ini?’ (Malaikat) menjawab: ‘orang yang engkau lihat disungai adalah pemakan riba’” [HR Bukhâri No. 2085, Juz III, h. 59]

.. = - = ..


[1] Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi'ah. Menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Lih. Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemah (Semarang: CV. Toha Putra, 1989)
[2] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah. Lih. Departemen Agama, Al-Qur’an Terjemah (Semarang: CV. Toha Putra, 1989)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar