Emas
dan perak – baik perhiasan maupun bukan perhiasan – yang dimiliki secara
sempurna selama satu tahun dalam jumlah lebih dari 200 dirham (5 awaq =
672 gram)[1]
harus dibayarkan zakatnya sebanyak 2.5%. Adapun landasan-landasan berupa dalil
yang menguatkan pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Perhiasan juga terkena zakat
1563 - عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ
امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهَا ابْنَةٌ
لَهَا، وَفِي يَدِ ابْنَتِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ لَهَا:
«أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا؟»، قَالَتْ: لَا، قَالَ: «أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ
اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ؟»، قَالَ: فَخَلَعَتْهُمَا،
فَأَلْقَتْهُمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَتْ: هُمَا
لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُولِهِ - سنن أبي داود (2/ 95), كتاب الزكاة, باب الكنز
ما هو؟ و زكاة الحلي
Dari
Amr ibn Syu‘aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwasanya seorang perempuan
datang menghadap Nabi SAW bersama-sama seorang anak perempuannya yang memakai
dua gelang emas yang berat; Nabi SAW bertanya: “Apakah kamu telah mengeluarkan
zakat untuk barang ini?” Perempuan itu menjawab: “Belum”. RasûlulLâh SAW
bersabda: “Apakah engkau senang dihiasi dua gelang api oleh Allah pada hari
kiamat?” Amr berkata: Maka perempuan itu melepaskan kedua gelang itu, kemudian
memberikannya kepada Nabi SAW. Kemudian dia berkata: “Kedua gelang ini untuk
Allah dan Rasûl-Nya.” [HR Abu Dâwud 1563 (2/95), Kitâb al-Zakâh, Bâb al-Kanz
Mâ Huwa? Wa Zakâh al-Hullî]
2.
Dimiliki selama satu tahun
1582 - قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ثَلَاثٌ
مَنْ فَعَلَهُنَّ فَقَدْ طَعِمَ طَعْمَ الْإِيمَانِ: مَنْ عَبَدَ اللَّهَ وَحْدَهُ
وَأَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَعْطَى زَكَاةَ مَالِهِ طَيِّبَةً بِهَا نَفْسُهُ،
رَافِدَةً عَلَيْهِ كُلَّ عَامٍ، وَلَا يُعْطِي الْهَرِمَةَ، وَلَا الدَّرِنَةَ [ص:104]،
وَلَا الْمَرِيضَةَ، وَلَا الشَّرَطَ اللَّئِيمَةَ، وَلَكِنْ مِنْ وَسَطِ أَمْوَالِكُمْ،
فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَسْأَلْكُمْ خَيْرَهُ، وَلَمْ يَأْمُرْكُمْ بِشَرِّهِ
" - سنن أبي داود (2/ 103), كتاب الزكاة, باب في زكاة السائمة
Nabi
SAW bersabda: “Ada 3 perkara, barang siapa melakukannya akan mendapatkan nikmat
Iman: (1) Orang yang menyembah Allah SWT semata, bahwa Dia tidak ada tuhan
selain Allah; (2) Dia menunaikan zakat hartanya dengan ikhlas serta
menunaikannya setiap tahun; (3) tidak memberi hewan yang sangat tua,
korengan, berpenyakit, dan tidak mengeluarkan air susu. Akan tetapi memberikan
pertengahan dari harta-hartanya. Sesungguhnya Allah tidak meminta yang paling
baik dari hartamu, dan tidak pula yang buruk.[2]”
[HR Abu Dâwud, Kitâb Zakâh, Bâb Fî Zakâh al-Sâ’imah]
Hadis
ini didhaifkan oleh al-Albânî.[3]
3.
Nisab 200 dirham
6 - (980) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «لَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ أَوَاقٍ مِنَ
الْوَرِقِ[4] صَدَقَةٌ،
وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ ذَوْدٍ[5] مِنَ
الْإِبِلِ صَدَقَةٌ، وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ مِنَ التَّمْرِ صَدَقَةٌ»
- صحيح مسلم (2/ 675), كتاب الزكاة[6]
Dari
Jâbir ibn AbdilLâh, dari RasûlulLâh SAW, bahwa beliau bersabda: “Perak kurang
dari 5 awâq[7]
tidak dikenai sedekah (zakat mâl), Unta kurang dari 5 ekor tidak dikenai
sedekah (zakat), Kurma (kering)/ Tamr kurang dari 5 awsaq[8]
tidak dikenai sedekah” [HR Muslim 980 (2/675), Kitâb al-Zakâh
4.
Jumlah zakat 2.5%
Dalam
Himpunan Putusan Tarjih tidak disebutkan dalil penentuan jumlah zakat 2.5% ini.
WalLâhu A‘lam bi al-Shawwâb
Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah
al-Qur’ân
[1]
Majelis Tarjih dan Tajdid
Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, November 2011 M) h. 157
[2]
Hartanya yang standar
[3]
Lihat dalam ta‘lîq. Abû
Dâwud Sulaimân ibn al-Asy‘ats al-Sijistânî, Sunan Abî Dâwud Juz II di-tahqîq
oleh Muhammad Muhyî al-Dîn AbdulHamîd (Beirût: al-Maktabah al-‘Ashriyyah,
…, …) h. 103
[4]
Al-waraq berarti al-fidhah (perak).
Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq
oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …)
h. 675
[5]
Tentang makna dzaud bisa
dirujuk dalam dalam ta‘lîq Muhammad Fu’âd AbdulBâqî terhadap hadis
riwayat Muslim No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H),
Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî
(Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673
[6]
Hadis ini sebagaimana
disebutkan dalam HPT, dinukil dengan matan yang lengkap dari kitab Shahîh
Muslim. Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim
Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’
al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 675
[7]
Para Imam Fiqh, hadis dan
bahasa sepakat bahwa 1 awâq sama dengan 40 dirham sebagaimana disebutkan
oleh Muhammad Fu’âd AbdulBâqî dalam ta‘lîq-nya terhadap hadis riwayat
Muslim No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh
Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr
Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673
[8]
Awsaq jamak dari kata wasq, dimana
1 wasq sama dengan 60 sha‘, sebagaimana disebutkan oleh
Muhammad Fu’âd AbdulBâqî dalam ta‘lîq-nya terhadap hadis riwayat Muslim
No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh
Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr
Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673
Tidak ada komentar:
Posting Komentar