Minggu, 02 November 2014

Zakat Emas dan Perak dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah



Emas dan perak – baik perhiasan maupun bukan perhiasan – yang dimiliki secara sempurna selama satu tahun dalam jumlah lebih dari 200 dirham (5 awaq = 672 gram)[1] harus dibayarkan zakatnya sebanyak 2.5%. Adapun landasan-landasan berupa dalil yang menguatkan pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Perhiasan juga terkena zakat

1563 - عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهَا ابْنَةٌ لَهَا، وَفِي يَدِ ابْنَتِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ لَهَا: «أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا؟»، قَالَتْ: لَا، قَالَ: «أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ؟»، قَالَ: فَخَلَعَتْهُمَا، فَأَلْقَتْهُمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَتْ: هُمَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُولِهِ - سنن أبي داود (2/ 95), كتاب الزكاة, باب الكنز ما هو؟ و زكاة الحلي

Dari Amr ibn Syu‘aib dari bapaknya dari kakeknya, bahwasanya seorang perempuan datang menghadap Nabi SAW bersama-sama seorang anak perempuannya yang memakai dua gelang emas yang berat; Nabi SAW bertanya: “Apakah kamu telah mengeluarkan zakat untuk barang ini?” Perempuan itu menjawab: “Belum”. RasûlulLâh SAW bersabda: “Apakah engkau senang dihiasi dua gelang api oleh Allah pada hari kiamat?” Amr berkata: Maka perempuan itu melepaskan kedua gelang itu, kemudian memberikannya kepada Nabi SAW. Kemudian dia berkata: “Kedua gelang ini untuk Allah dan Rasûl-Nya.” [HR Abu Dâwud 1563 (2/95), Kitâb al-Zakâh, Bâb al-Kanz Mâ Huwa? Wa Zakâh al-Hullî]

2.     Dimiliki selama satu tahun

1582 - قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ثَلَاثٌ مَنْ فَعَلَهُنَّ فَقَدْ طَعِمَ طَعْمَ الْإِيمَانِ: مَنْ عَبَدَ اللَّهَ وَحْدَهُ وَأَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَعْطَى زَكَاةَ مَالِهِ طَيِّبَةً بِهَا نَفْسُهُ، رَافِدَةً عَلَيْهِ كُلَّ عَامٍ، وَلَا يُعْطِي الْهَرِمَةَ، وَلَا الدَّرِنَةَ [ص:104]، وَلَا الْمَرِيضَةَ، وَلَا الشَّرَطَ اللَّئِيمَةَ، وَلَكِنْ مِنْ وَسَطِ أَمْوَالِكُمْ، فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَسْأَلْكُمْ خَيْرَهُ، وَلَمْ يَأْمُرْكُمْ بِشَرِّهِ " - سنن أبي داود (2/ 103), كتاب الزكاة, باب في زكاة السائمة

Nabi SAW bersabda: “Ada 3 perkara, barang siapa melakukannya akan mendapatkan nikmat Iman: (1) Orang yang menyembah Allah SWT semata, bahwa Dia tidak ada tuhan selain Allah; (2) Dia menunaikan zakat hartanya dengan ikhlas serta menunaikannya setiap tahun; (3) tidak memberi hewan yang sangat tua, korengan, berpenyakit, dan tidak mengeluarkan air susu. Akan tetapi memberikan pertengahan dari harta-hartanya. Sesungguhnya Allah tidak meminta yang paling baik dari hartamu, dan tidak pula yang buruk.[2]” [HR Abu Dâwud, Kitâb Zakâh, Bâb Fî Zakâh al-Sâ’imah]
Hadis ini didhaifkan oleh al-Albânî.[3]

3.     Nisab 200 dirham

6 - (980) عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «لَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ أَوَاقٍ مِنَ الْوَرِقِ[4] صَدَقَةٌ، وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ ذَوْدٍ[5] مِنَ الْإِبِلِ صَدَقَةٌ، وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ مِنَ التَّمْرِ صَدَقَةٌ» - صحيح مسلم (2/ 675), كتاب الزكاة[6]

Dari Jâbir ibn AbdilLâh, dari RasûlulLâh SAW, bahwa beliau bersabda: “Perak kurang dari 5 awâq[7] tidak dikenai sedekah (zakat mâl), Unta kurang dari 5 ekor tidak dikenai sedekah (zakat), Kurma (kering)/ Tamr kurang dari 5 awsaq[8] tidak dikenai sedekah” [HR Muslim 980 (2/675), Kitâb al-Zakâh

4.     Jumlah zakat 2.5%

Dalam Himpunan Putusan Tarjih tidak disebutkan dalil penentuan jumlah zakat 2.5% ini.

WalLâhu A‘lam bi al-Shawwâb

Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah al-Qur’ân


[1] Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, November 2011 M) h. 157
[2] Hartanya yang standar
[3] Lihat dalam ta‘lîq. Abû Dâwud Sulaimân ibn al-Asy‘ats al-Sijistânî, Sunan Abî Dâwud Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Muhyî al-Dîn AbdulHamîd (Beirût: al-Maktabah al-‘Ashriyyah, …, …) h. 103
[4] Al-waraq berarti al-fidhah (perak). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 675
[5] Tentang makna dzaud bisa dirujuk dalam dalam ta‘lîq­ Muhammad Fu’âd AbdulBâqî terhadap hadis riwayat Muslim No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673
[6] Hadis ini sebagaimana disebutkan dalam HPT, dinukil dengan matan yang lengkap dari kitab Shahîh Muslim. Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 675
[7] Para Imam Fiqh, hadis dan bahasa sepakat bahwa 1 awâq sama dengan 40 dirham sebagaimana disebutkan oleh Muhammad Fu’âd AbdulBâqî dalam ta‘lîq­-nya terhadap hadis riwayat Muslim No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673
[8] Awsaq jamak dari kata wasq, dimana 1 wasq sama dengan 60 sha‘, sebagaimana disebutkan oleh Muhammad Fu’âd AbdulBâqî dalam ta‘lîq­-nya terhadap hadis riwayat Muslim No. 979 (2/673). Lih. Muslim ibn al-Hajjâj al-Naisâbûrî (261 H), Shahîh Muslim Juz II di-tahqîq oleh Muhammad Fu’ad AbdulBâqî (Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâst al-‘Arabî, …, …) h. 673

Tidak ada komentar:

Posting Komentar