Minggu, 28 Desember 2014

Orang yang Wajib Membayar Zakat Fitrah dan Penerimanya Menurut Sayyid Sâbiq



 A.    Orang yang Wajib Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah diwajibkan untuk seorang muslim yang merdeka dan mampu.[1] Kewajiban itu tidak hanya untuk membayar dirinya saja, tetapi ia juga wajib untuk membayar orang-orang yang ia tanggung, seperti: istri, anak, budak dan lainnya.[2]

Untuk lebih jelasnya, ada baiknya kita telaah hadis Muslim[3] di bawah ini:

19 - (985) أَبَو سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ، يَقُولُ: " كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِينَا، عَنْ كُلِّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ، حُرٍّ وَمَمْلُوكٍ، مِنْ ثَلَاثَةِ أَصْنَافٍ: صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، صَاعًا مِنْ أَقِطٍ، صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ " فَلَمْ نَزَلْ نُخْرِجُهُ كَذَلِكَ، حَتَّى كَانَ مُعَاوِيَةُ: «فَرَأَى أَنَّ مُدَّيْنِ مِنْ بُرٍّ تَعْدِلُ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ» قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: «فَأَمَّا أَنَا فَلَا أَزَالُ أُخْرِجُهُ كَذَلِكَ» - كتاب الزكاة، باب زكاة الفطر ... ، صحيح مسلم (2/ 679)

Abu Sa’îd al-Khudrî berkata: “Kami membayar zakat fitrah dan RasûlulLâh SAW bersama kami. (Kami membayar) untuk setiap anak kecil dan orang tua, merdeka dan mudak, dari 3 jenis: 1 sha’ kurma, 1 sha’ gandum atau 1 sha’ jewawut. Kami senantiasa membayarkannya demikian sampai datang Muawiyah. Dia berpendapat bahwa 2 mud (1/2 sha’) gandum (syam)[4] sama dengan 1 sha’ kurma.” Abu Sa’îd al-Khudrî berkata: “Adapun saya, senantiasa membayarkannya demikian.” [HR Muslim]
Syafi’i dan Ishâq berpendapat bahwa apapun jenis makanan pokoknya, tetap 1 sha’. Sufyan al-Mubârak dan penduduk Kûfah berpendapat semua 1 sha’ kecuali gandum hanya ½ sha’

B.     Penerima Zakat Fitrah

Penerima zakat fitrah adalah 8 golongan sebagaimana disebutkan dalam QS al-Taubah: 60.

{إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ} [التوبة: 60]

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS Al-Taubah: 60]

WalLâhu A‘lam bi al-Shawwâb


[1] Mampu dalam madzhab Malik, Syâfi’î dan Ahmad adalah memiliki kelebihan dari simpanan makanan pokok untuk sehari semalam. Lih. Sayyid Sâbiq (1420 H), Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dâr al-Kitâb al-‘Arabî, Cet. III, 1397 H/ 1977 M) h. 412
[2] Sayyid Sâbiq (1420 H), Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dâr al-Kitâb al-‘Arabî, Cet. III, 1397 H/ 1977 M) h. 412-413
[3] Dalam Fiqh Sunnah disebutkan hadis ini diriwayatkan oleh jamaah. Lih. Sayyid Sâbiq (1420 H), Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dâr al-Kitâb al-‘Arabî, Cet. III, 1397 H/ 1977 M) h. 413
[4] Dalam riwayat lain, disandarkan ke daerah syam. Lih. Sayyid Sâbiq (1420 H), Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dâr al-Kitâb al-‘Arabî, Cet. III, 1397 H/ 1977 M) h. 413

Tidak ada komentar:

Posting Komentar