Senin, 22 September 2014

Mengenal Ahli Tafsîr (mufassir) dari Kalangan Sahabat dan Tâbi‘în



Terkadang kita menemukan beberapa lafal al-Qur’ân yang tidak mampu dipahami hanya dengan melihat terjemahannya saja. Sehingga dibutuhkan kitab-kitab tafsir yang bisa kita jadikan rujukan untuk mempelajari maksud yang terkandung dalam kitab suci al-Qur’ân itu. Tentu golongan ahli tafsir yang paling baik adalah para ahli tafsir yang hidupnya paling dekat dengan masa turunnya al-Qur’ân. Mereka adalah para sahabat dan tâbi’în.

Siapa saja ahli tafsîr dari kalangan sahabat dan tâb‘în ini? Kami akan mengemukakan nama-nama mereka dalam tulisan kecil ini sebagaimana disebutkan Manâ‘ ibn Khâlîl al-Qaththân dalam kitabnya Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qur’ân.
- = -
Diantara mufassir dari kalangan sahabat yang terekam dalam sejarah ilmu tafsîr adalah Abu Bakar al-Shiddîq, Umar ibn al-Khaththab, Usman ibn Affan, Ali ibn Abi Thâlib, AbdulLâh ibn Mas‘ûd, AbdulLâh ibn Abbâs, Ubay ibn Ka‘âb, Zaid ibn Tsâbit, Abu Mûsâ al-Asy‘ârî, dan AbdulLâh ibn Zubair.[1]

Sedangkan para mufassir dari kalangan tâbi‘în, banyak diantara mereka adalah murid-murid dari mufassir kalangan sahabat. Seperti:

-          Murid-murid AbdulLâh ibn Abbâs di Makkah: Sa‘îd ibn Jubair, Mujâhid, ‘Ikrimah Maula Ibn Abbâs, Thâwus ibn Kaysân al-Yamânî, dan ‘Atha’ ibn Abî Rabâh.
-          Murid-murid Ubay ibn Ka‘ab di Madinah: Zaid ibn Aslam, Abû al-‘Âliyah, dan Muhammad ibn Ka‘ab al-Qurzhî.
-          Murid-murid AbdulLâh ibn Mas‘ûd di ‘Irâq: ‘Alqamah ibn Qais, Masrûq, al-Aswâd ibn Yazîd, ‘Âmir al-Sya‘bî, al-Hasan al-Bashrî dan Qatâdah ibn Da‘âmah al-Sadûsî. [2]

- = -

Mungkin susah dihafal, tetapi paling tidak ini bisa menjadi referensi awal untuk mengetahui tokoh-tokoh tafsîr al-Qur’ân dari orang-orang terdahulu. Sehingga bisa memberikan manfaat dalam memahami al-Qur’ân dengan lebih baik lagi.

WalLâhu Muwaffiq

Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
Hikmah al-Qur’ân


[1] Mannâ‘ ibn Khalîl al-Qaththân (w. 1420 H), Mabâhist fî Ulûm al-Qur’ân Juz I (Maktabah al-Ma‘ârif, Cet. III, 1421 H/ 2000 M) h. 7
[2] Mannâ‘ ibn Khalîl al-Qaththân (w. 1420 H), Mabâhist fî Ulûm al-Qur’ân Juz I (Maktabah al-Ma‘ârif, Cet. III, 1421 H/ 2000 M) h. 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar